Lenteraindonesia.id, Tangerang – Korban penyimpangan seksual yang dilakukan oleh pimpinan Yayasan Panti Asuhan Darussalam An’nur berinisial S terus bertambah. Pelapor menyebut data sementara sudah ada 32 korban.
“Data yang ada di saya ada 32 korban. Dan ini 22 korban lainnya belum saya laporkan pihak kepolisian,” kata pelopor saksi, Dean Desvi, Sabtu, Sabtu, 5 Oktober 2024
Dean mengatakan data tersebut ia peroleh berdasarkan hasil investigasi serta aduan anak-anak penghuni panti asuhan atau pun yang sudah keluar. Dia merasa menjadi korban predator dan pedofil didalam panti asuhan tersebut.
“Korbannya sangat-sangat bertambah hasil dari investigasi saya. Karena kan [setelah kasusnya terbongkar] mereka menganggap saya seperti tempat posko pengaduan, dan bundanya mereka,” ujarnya.
Polisi sudah mengamankan dan menetapkan dua orang tersangka dalam kasus tersebut. Mereka adalah S (49) pimpinan panti asuhan, dan YB (30) seorang pengasuh. Hingga kini polisi juga masih mengejar pelaku lain yang diduga terlibat.
Dean berharap pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini. Dean khawatir orang yang menjadi korban homoseksual di dalam panti asuhan Darussalam An’nur bisa juga berpotensi melakukan hal yang sama ditempat lain.
“Lulusan pantai asuhan [Darussalam An’nur] ini ada yang sudah pergi ke Tasikmalaya. Lalu apakah orang-orang yang sudah lari keluar kota ini tidak membawa virus? sementara dia tidak bisa obatin,” bebernya.
Dean mengaskan penyakit pedofil homoseksual ini tidak beranak, tetapi berkembang biak.
“Itu kan orang sinting kalau dia bilang laki sama laki yakin punya keturunan,” tandasnya.
Penulis: Ade Saputra I Editor: PT
Tidak ada komentar