Lenteraindonesia.id, Tangerang – Aktivitas di yayasan panti asuhan Darussalam An’nur di Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang pasca dikepung warga, karena dugaan ada penyimpangan seksual yang dilakukan oleh pimpinan panti berinisal S, kini terlihat sepi pada Jum’at, 4 Oktober 2024 siang.
Bangunan dua lantai itu terlihat sudah tidak ditempati oleh pengurus yayasan. Meski demikian, di lokasi belum terlihat adanya garis polisi yang membentang di yayasan panti asuhan tersebut.
Polisi hingga saat ini, masih mengusut kasus asusila yang diduga sudah berlangsung puluhan tahun itu, di mana pelakunya adalah pimpinan dan sejumlah pengasuh panti asuhan.
Pelapor saksi Dean Desvi menyebutkan berdasarkan asesmen sementara bahwa anak asuh yang diduga menjadi korban pedofil sudah lebih dari 100 orang.
“Tapi saya rasa karena ini [yayasan panti asuhan] sudah lebih 15 tahun, saya rasa 100 orang korban ada. Ini kan silih berganti,” kata Dean kepada wartawan.
Dean mengatakan pihaknya masih terus berkoordinasi baik dengan kepolisian maupun pemerintah daerah setempat untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Sebelumnya, ratusan warga mengepung yayasan panti asuhan tersebut. Mereka geram adanya dugaan praktik penyimpangan seksual yang dilakukan pimpinan serta sejumlah pengasuh panti berkedok yayasan anak yatim piatu.
Sebagian para korban sudah dipindahkan dari yayasan panti asuhan ke Rumah Perlindungan Sosial (RPS) Dinas Sosial pemrintah Kota Tangerang untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dan pemulihan psikologi.
Penulis: Ade Saputra I Editor: PT
Tidak ada komentar