Lenteraindonesia.id, Tangerang – Pejabat (Pj) Bupati Tangerang, Andi Ony meyebut, bahwa kerajinan atau kriya bambu asal Kabupaten Tangerang, telah diakui dunia internasional sejak kala. Tepatnya, sejak tahun 1887.
Hal itu ditegaskan Andi kepada tim Penilai Nasional (Panselnas) UNESCO Creative Cities Network (UCCN) di Ruang Rapat Wareng, Kantor Bupati Tangerang, Sabtu, 28 September 2024.
“Sejak dahulu, kriya bambu dari Kabupaten Tangerang telah menjadi bagian dari warisan budaya dan ekonomi masyarakat. Sebagaimana yang kami sampaikan, sebenarnya potensi ini sudah ada sejak 1887 dimana kami memproduksi topi yang diekspor ke luar negeri itu sudah sejak 1887,” ungkap Andi.
Andi menambahkan, kunjungan tim Panselnas UCCN ini merupakan bagian dari upaya untuk mengangkat potensi kriya bambu Kabupaten Tangerang agar lebih dikenal luas di kancah global.
Kabupaten Tangerang sendiri tengah bersiap untuk masuk dalam jaringan kota kreatif UNESCO, yang diharapkan dapat semakin meningkatkan promosi, pembinaan serta dukungan bagi para perajin lokal.
“Dengan masuknya Kabupaten Tangerang dalam UNESCO Creative Cities Network, kriya bambu kita semakin dikenal dan diapresiasi di seluruh dunia. Ini bukan hanya tentang kebanggaan daerah, tetapi juga upaya meningkatkan kesejahteraan para perajin bambu lokal,” imbuhnya.
Andi juga berharap kunjungan tim penilai ini dapat membuka jalan bagi Kabupaten Tangerang untuk semakin memperkuat posisi sebagai pusat kriya bambu yang mendunia, sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam mendukung ekonomi kreatif berbasis potensi lokal.
“Kami benar-benar berharap Kabupaten Tangerang bisa masuk ke UCCN dan itu bisa menjadi kado terindah untuk Kabupaten Tangerang di usianya yang nanti 13 Oktober menginjak 392 tahun,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Rombongan Panselnas UCCN, Luhur Fajar Martha menyampaikan apresiasi dan antusiasnya terhadap potensi besar kriya bambu Kabupaten Tangerang. Pihaknya pun akan mendukung dan berharap yang terbaik untuk Kabupaten Tangerang.
“Kabupaten Tangerang memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, khususnya dalam bidang kriya bambu. Kami melihat adanya keseriusan dari pemerintah daerah dalam mendukung para perajin lokal, dan ini menjadi salah satu poin penting dalam proses penilaian kami,” tandas Luhur.
Penulis: Liah I Editor: Putra
Tidak ada komentar